Kamis, 10 Januari 2008

ABU NAWAS APES

ABUNAWAS APES


Alkisah , Abunawas adalah sahabat setianya Raja, kemanapun Raja pergi Abu Nawas selalu di samping Raja. Kebetulan hari libur , maka Abunawas di beri hak cuti dan Raja pun memanfaatkan hari Liburnya untuk bercengkrama dengan Permaisuri dan Puterinya, di Pendopo Agung. Tiba-tiba Puteri Raja, bersedih dan murung tapi Puteri mau cerita kepada Raja kagak berani, puteri takut kalau Raja Murka. Rajapun sadar kalau Puteri lagi bersedih dan mempunyai masalah, dengan kelembutan hati, maka Raja Tanya kepada Puteri.” Puteriku yang cantik, kenapa tiba-tiba kok merenung, dan kelihatan sedih. Lalu puteripun bercerita kepada Ayahandanya. “ Ayahanda, semalam puteri sedang bermimpi ketemu seorang pemuda tampan. Dalam mimpi pemuda tersebut memberi kalung bermata permata berlian kepada Puteri. Akan tetapi puteri belum sempat tahu nama dan asal pemuda tersebut, tiba-tiba Puteri terjaga. Sesaat kemudian Raja ketawa terbahak-bahak. Ha ha ha … udahlah itu namanya juga mimpi. Akan tetapi perasaan Raja sesungguhnya juga ikut sedih. Tak lama kemudian Rajapun berteriak, “ Hulubalang……!
Dengan tergopoh-gopoh kedua hulubalang pun menghadap. “ Yaa yaa Tuan Baginda Raja , hamba menghadap, “ Kedua Hulubalang sambil membungkukkan badan. Dari mana saja kalian berdua, “ Bentak Raja. Lalu Hulubalang mejawab ‘ begini Tuan, Hamba semalam tidur sangat pules dan bermimpi jalan-jalan ke Hongkong tuan, sehingga bangunnya kesiangan, Tuan. “ Kalau kamu dari mana “ Kata Raja selanjutnya “ Ma’af Tuang Raja yang Agung, semalam hamba ketemu dia di jalan lalu ikut juga ke Hongkong Tuan. Kedua Hulubalang sambil ngumpet cekikian menahan ketawa.
Selanjutnya Raja tidak berfikir panjang, lalu memerintah hulubalang untuk memanggil Abunawas mengahadap Raja.

Tidak lama kemudian Abunawas dan hulubalang dating menghadap Raja.
Abunawas “Hamba menghadap Yang mulai, e e h yang mulia Raja Agung. Lalau Raja bertanya kepada Abunawas, “Abunawas, kamu tahu kenapa saya memanggilmu kemari. Dengan tubuh gemeteran Abunawas menjawa, “Tahu yang mulia, karena dari 10 proyek yang ditugaskan kesaya hanya 5 yang layak dipakai. “ Hanya 5 dari 10 proyek yang kamu kerjakan, laima yang lainnya bagai mana nasibnya ???? “Teriak Raja. Dengan nanda gemetaran Abunawaspun menjawab, “Amburadul, …..tuan. Mendengar jawaban Abunawas Raja Murka lalu “ Abunawas , kamu tahu apa akibat kegagalanmu !!!. “ Tapi tuan….., sela Abunawas sambil menahan kencing. “ Tapi-tapi, tapi apa ? potong Raja. Sambil menarik nafas panjang untuk menenangkan hatinya lalu Anawas menjawab “ Begini Tuan Raja, itu semua bukan kesalahan hamba semua. Mendapat jawaban Abunawas Raja Kaget, “ Lalu siapa yang salah kalau bukan kamu ? Dengan percaya diri lalu Abunawas menjelaskan kronologisnya , “Kan yang lima berikutnya , Yang mulia……mengerjakannya ( abunawas sambil cengar-cengir ).
Semua yang hadir dalam Istana saling pandang lalu saling berbisik.

“ Raja kaget lalu terdiam dan berfikir sejenak, kali ini Raja kena batunya, biar tahu rasa, itulah kalau penguasa tidak tahu diri tidak pernah percaya pada bawahan, sudah tahu tugas anak buah main srobot aja. Harusnya Raja pun kena hukuman, kan hukum tidak pandang bulu termasuk Raja. Begitulah kata hati Abunawas.
Lalu Raja bertitah, “Kalau begitu, kamu aku ampuni, tapi dengan syarat, Kamu harus mencari pemuda yang ada dalam mimpi Puteri , dengan ciri-ciri tampan, membawa rompi dan kalung mutiara. Mendengar perintah Raja yang satu ini
Lala Abunawas :
Mampus aku, mana ada mencari orang dalam mimpi ( Abunawas ngedumel )
Yang mulia, apakah saya nggak salah denger…
Bukannya itu hanya sekedar mimpi puteri

Mendengar jawaban Abunawas Raja agak murka, “ Sudah nggak usah membantah, aku gibal jadi kampret. Ingat jangan injak Istana ini sebelum membawa pemuda tersebut. Kamu aku kasih waktu satu minggu.

Abunawas pun berangkat mengembara, dia hampir semalam tidak tidur karena menyiapkan bekal pengembaraanya. Yang membuat Abunawas pusing, disuruh mencari pemuda dalam mimpi. Sebenarnya dalam hatinya Abunawas menolak tetapi takut Raja Murka. Walaupun dengan berat hati Abunawas akhirnya berangkat juga, dia ditemani keledainya .
Karena tidak ada yang dibisa diajak bicara maka Abunawas curhat kepada keledainya :

Abunawas Lalu berhenti sebentar sambil istirahat, sementara dibalik pepohonan Abunawas di perhatikan ke 2 pemuda.

Tiba-tiba dibalik pepohonan muncul dua orang dan menyapa dengan sopan, dia adalah dua perampok yang menyamar jadi pengembara budiman.
Tiba-tiba Perampok 1 menegur Abunawas,”Hai tuan, kelihatanya tuan lagi ada masalah ? Lalu Abunawas menjawab dengan sedih, “Betul kang, eh ma’af, tuan yang baik hati
Perampok 2 , “ Masalah apa, sehingga membuat tuan sangat bersedih ?
Abunawas, “ Saya mendapat tugas dari Raja mencari Pemuda desa, memakai rompi dan kalung mutiara, apakah tuan pernah bertemu pemuda tersebut ?
Kedua perampok manggut-manggut saling menatap, seakan sudah menemukan jalan keluar untuk menipu Abunawas.
Selanjutnya Perampok 1 tertawa terbahak-bahak , “ Ha ha ha ha, itu ….mah kecil, aku tahu dimana dia sekarang.
Lalau Abunawas menjawab agak girang, “ Betul tuan bisa menunjukan tempat pemuda itu, terimakasih tuan, tuan baik sekali
Perampok 2 ketawa terbahak-bahak, “ Ha ha ha ha , namanya juga pengembara budiman , ha ha ha ha.
Perampok 1 :
Begini, tuan jalan kerah sana, tepatnya dibalik bukit ini, nanti tuan akan ketemu sungai, nah disebrang sungai ada gubuk kecil, disitulah pumuda yang tuan maksud itu sering duduk-duduk sambil meniup seruling.
Tanpa perduli lalu Abunawas Lari meninggalkan kedua tamunya tadi, tiba-tiba salah satu pemuda tersebut berteriak memanggil Abunawas. “ Tuan, sebentar “ Lalu Abunawas berhenti heran dalam hatinya bertanya ada apa kedua orang tersebut menghentikan langkahnya. “ Ada apa tuan ? Tanya Abunawas. Dengan tersenyum sinis salah satu perampok berkata, “ Kalau Tuan berangkat dalam kondisi seperti ini akan merepotkan perjalanan Tuan.” “ Maksud Tuan ?, Tanya Abunawas. “ Bagai mana kalau Barang-barang dan keledai Tuan sebaiknya ditinggal saja, biar kami yang menjaganya, supaya perjalanan Tuan lancar dan cepat sampai tujuan.
Akhirnya Abunawas sepakat menitipkan keledai dan barang bawaanya kepada kedua perampok tersebut.
Selanjutnya dalam waktu sekejap Abunawas hilang ditelang lebatnya hutan dan perbukitan. Lalu kedua perampok tersebut tidak menyia-nyiakan waktu, langsung mengikat keledai Abunawas dengan sebatang pohon besar dan barang-barang bawaan abunawas dibawanya kabur ditengah hutan.

Hampir sepanjang hari Abunawas berjalan tidak menemukan tanda –tanda untuk menemukan orang seperti yang diceritakan kedua orang tamunya tersebut. Karena hampir seharian berjalan maka Abunawas kecapaian, dia merasa lapar dan haus , sementara semua bekal perjalanannya ditinggalkan dibalik bukit. Dengan sisa-sisa tenaga Abunawas kembali berjalan ,eninggalkan tempat tersebut untuk kemabli menemui kedua orang tamunta tadi. Betapa terkejutnya Abunawas ketika ia sampai ditempat pertemuan tadi, kedua orang tersebut tidak ada ditempat. Yang menyeduhkan lagi barang-barang bawaannya juga dibawa kabur, sementara keledainya diikat pada sebatang pohon.

Bersambung

Tidak ada komentar: